
SpiritPerantau.com|| DPP AP2TKI (Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengelola Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia pimpinan Hj Lolynda Usman, SE, SH (Ketua Umum) dan Hirni Sudarti, SE, MBA (Sekretaris Jenderal) menggelar Bimbingan Teknik Training of Trainer (ToT) Metodologi Pelatihan Instruktur Balai Latihan Kerja Luar Negeri Menuju Instruktur yang Kompeten, Berkualifikasi dan Bersertifikat Nasional. Pelatihan dan bimbingan ini dilakukan di 5 Provinsi yakni DKI, Jateng, Jatim, Bali dan NTB.
Kegiatan awal dimulai di Gedung APJATI, Jakarta tanggal 22 Juli hingga 23 Juli 2022. Kegiatan ini bisa berjalan pasca pandemi COVID-19 berkat kerjasama antara AP2TKI, APJATI, LSP INNAS, Kemnaker dan BNSP dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu CPMI ke Luar Negeri yang berkompeten dan bersertifikasi menangkap momentum dibukanya kran kerjasama antara Indonesia dengan Negara-Negeri Penerima Kerja di Asia Pasifik, Timur Tengah, Eropah,Amerika dan Afrika.
“Pelatihan awal ini untuk 500 Instruktur berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT dan Gorontalo,” kata Loly, Ketua Umum AP2TKI.
Menurut salah seorang putri Indonesia Timur ini, ke depan diharapkan akan melatih di NTT dan Gorontalo serta Kawasan Timur Indonesia, kantong Migrasi Ilegal rentan Human Trafficking.
“Kami sangat mendukung AP2TKI mempersiapkan SDM Instruktur yang akan melatih kompetensi Calon Pekerja Migran Indonesia yang siap bersaing di bursa kerja internasional,” imbuh Ayub Basalamah, Ketua Umum APJATI.
Kegiatan ini juga dihadiri Wakil dari Kementerian Ketengakerjaan yakni Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas) dan Binapenta. Pelatihan Vokasi Ditjen Binalavoyas tahun 2022 ini menargetkan akan melatih 145.370 peserta.
Harapan peserta asal NTT, Gabriel Goa dan Gorontalo Bang Erwan kepada Menaker, Ibu Ida dan jajarannya di Kemnaker segera berkolaborasi dengan AP2TKI, INNAS, LSP dan APJATI untuk mempersiapkan Instruktur-Instruktur handal di Kawasan Timur Indonesia seperti NTT dan Gorontalo melatih CPMI asal Indonesia Timur agar memiliki kompetensi dan kapasitas sehingga siap bersaing di bursa kerja internasional sekaligus dipersiapkan menjadi Duta Pariwisata Indonesia dalam mempromosikan pariwisata eksotik Indonesia di negara mana mereka ditempatkan. (01/rilis)
Be the first to comment